KOTA SERANG

PT. CENTRAL JAYA MARINE (CJM) RESAHKAN MASYARAKAT SAWAH LUHUR

GALANGAN KAPAL SERANG – Masyarakat Petambak di Kelurahan Sawahluhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, resah dengan dimulainya aktivitas pembangunan infrastruktur jalan oleh sebuah perusahaan dengan rencana investasi membuat galangan kapal.Penyebab keresahan itu adalah soal lahan yang digunakan perusahaan untuk jalan menuju bangunan utama PT CJM di pesisir Teluk Banten. Lahan yang digunakan adalah tambak/empang produktif milik warga Lingkungan Manggerong yang menurut warga belum pernah dijual ke perusahaan. jalan itu akan dibangun kurang-lebih sepanjang satu kilometer, mulai dari ruas Jalan Sawahluhur-Pontang hingga ke titik lokasi bangunan utama.“Tambak-tambak produktif warga sudah diurug. Jalan sudah terbentang sepanjang kurang lebih 150 meter. Warga resah, karena lahan mereka yang digunakan untuk jalan tidak pernah dijual sebelumnya kepada siapa pun. Kami kesulitan melakukan konsultasi. Karena baik pihak kelurahan maupun kecamatan sangat minim memberikan informasi,” jelas Dumyati, Ketua Gabungan Kelompok Petani dan Petambak “Mina Mukti” kepada
Dumyati sangat menyesalkan sikap aparat pemkot baik yang berada di kantor kecamatan ataupun di kantor  kelurahan yang sama sekali tidak melakukan sosialisasi kepada warga Sawahluhur, terutama kepada warga yang menjadi pemilik tambak dan penggarap tambak.
“Kami juga tengah mengumpulkan informasi terkait areal tambak milik pemda yang juga ikut masuk dalam kawasan. Artinya kan ada yang menjual. Saya heran, kenapa investasi kerap mengabaikan kepentingan masyarakat,” kata Dumyati.
Pada tahun 2012, PT Central Jaya Marine sebenarnya pernah melakukan sosialisasi kepada warga Sawahluhur atas rencana investasi galangan kapal. Namuan warga menolak karena khawatir limbah dari aktivitas industri mencemari pantai, yang kemudian masuk mencemari tambak. Pertemuan di rumah salah seorang tokoh warga Sawahluhur pernah dilakukan oleh PT CJM yang difasilitasi salah seorang anggota dewan kota. Warga tetap menolak.
Pertemuan selanjutnya dilakukan di Hotel Abadi yang menghadirkan pejabat terkait dari Kantor Pertanahan Serang, serta pejabat terkait dari SKPD Pemkot Serang, antara lain dari kantor Lingkungan Hidup, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perindustrian, dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), DPRD Kota Serang, serta LSM Rekonvasi Bhumi yang aktif dalam pelestarian lingkungan.
Yang mengejutkan dari pertemuan itu adalah saat otoritas kantor Pertanahan Serang menyatakan bahwa dari 50 hektare yang diklaim sudah dibebaskan oleh PT CJM, 20 hektare di dalamnya adalah lahan milik negara yang tidak boleh dijualbelikan. Spontan penjelasan itu mengejutkan. Warga kembali menolak, yang didukung oleh banyak perwakilan terutama LSM Rekonvasi Bhumi pimpinan NP Rahadian.
Hasil penelusuran warga, tanah 20 hektare itu telah beralih kepemilikan ke PT CJM  saat Walikota Serang dijabat Bunyamin (almarhum). Dan Camat Kasemen saat itu adalah Mamat Hambali, yang kini menjabat Kepala BPPT Pemkot Serang.
“Kami tidak menuduh dua pejabat pemkot itu menjual ke PT CJM. Tapi alur birokrasinya yang menhgarahkan kami mencurigai keduanya mengetahui pindahnya kepemiikan atas lahan tersebut,” ujar Dumyati.
M. Suhaemi, mantak Kades Sawahluhur, juga meradang. Penyebabnya adalah lahan seluas 30 hektare milik majikannya yang sudah bertahun-tahun dia kelola, juga diklaim oleh PT CJM masuk dalam lahan yang sudah mereka miliki.
“Padahal pemiliknya belum pernah menjualnya. Perihal penguasaan lahan ini kemungkinan besar akan dibawa ke jalur hukum,” kata Suhaemi saat bertemu di Sawahluhur.
Dumyati menambahkan, dalam sebuah pertemuan di Hotel Ratu Bidakara, PT CJM mengatakan bahwa lahan yang sudah dibebaskan oleh mereka seluas 150 hektare, yang membentang mulai dari batas jalan raya hingga ke bibir pantai utara Teluk Banten.
Dari lahan yang diklaim itu, Dumyati menyatakan 40 persen lahannya belum dibebaskan, yang di dalamnya ada lahan milik warga 30 hektare dan sisanya lahan negara. “Operasionalnya diserahkan ke PT Sinar Banten. Ada sejumlah aparat keamanan negara yang aktif dalam kegiatan persiapan dan pembangunan kawasan PT CJM itu,” kata Dumyati. (Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar